TEORI PILIHAN RASIONAL (James S. Coleman)
Oleh:
Tatang Agus Bahri
![](https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgp2VSnplST6UBLQB_1C85ExeRpSSaauOACFhNCMVxyqIfgwaqSl6dMFRCZ-nWDR7KUXag3mD05ceQCl9m7pJVMvGFPYRAoRPJBVLHqPE1C8N752Wl4cYRnQxy55tMgm_0zhyphenhyphenoJcSe558Wr/s1600/index.jpg)
Orientasi besarnya
pilihan rasional Coleman memiliki ide dasar bahwa “orang-orang bertindak secara sengaja kearah suatu tujuan, dengan
tujuan itu dibentuk oleh nilai-nilai atau pilihan-pilihan” (Coleman, 1990b:
13). Para aktor akan melakukan tindakan-tindakan dalam rangka memaksimalkan manfaat, keuntungan serta pemuasan pada
kebutuhan-kebutuhan mereka. Oleh karena itu ada dua unsur yang harus ada dalam
teori ini yaitu aktor dan sumber daya.
Tentu sumber daya yang dimaksud dapat dikontrol oleh sang aktor. Coleman
memerinci bagaimana interaksi mereka mendorong pada level sistem, ini tentu
akan menghubungkan isu mikro-makro. (Ritzer, 2012).
Beberapa contoh
kasus yang digunakan oleh Coleman untuk menperjelas bagaimana teori pilihan
rasoinal. Pertama adalah perilaku
kolektif, perilaku kolektif adalah isu makro yang dapat dilihat dari sisi
mikro individu pelakunya. Munculnya perilaku kolektif karena aktor menilai
perlu menyandarkan kepentingan atau tujuannya kepada individu lain agar
mendapat keuntungan yang maksimal tanpa harus malakukan usaha yang besar. Kedua
adalah norma-norma, norma dalam
kelompok sosial adalah sebuah upaya yang dilakukan oleh aktor agar individu
lain mengontrol kendalai dari aktor agar efektifitas menjadi meningkat dan
memunculkan konsensus yang mencegah ketidak seimbangan. Ketiga adalah aktor korporat, munculnya seorang aktor
korporat adalah upaya dari kelompok sosial untuk mendorong sang aktor secara
bersama-sama. Ketika aktor berkompetisi dalam pemilihan maka proses pemumutan
suara individu-individu adalah isu mikro menuju makro.
Penekanan Coleman
pada pandangan bahwa individu adalah homo
sociologicus mendorong persfektif pilihan rasional pada proses sosialisasi
yang akrab diantara individu dan masyarakat. Kontrasnya homo ekonomicus dalam pandangan Coleman harus diperjelas. Ini semua
upaya Coleman untuk menyerang teori sosial tradisional yang hanya melantunkan
mantra-mantra yang sudah tidak relefan dalam perjalanan perubahan masyarakat
saat ini (Ritzer, 2012).
Ada tiga kritikan
yang muncul dari teori Coleman ini. Pertama, Ia terlalu berlebihan memberi
perhatian pada hubungan masalah mikro-makro dan sedikit mengabaikan hubungan
yang lain. Kedua, Ia mengabaikan hubungan makro-makro. Ketiga, hubungan sebab
akibatnya hanya menuju pada satu arah, dengan kata lain dia mengabaikan
dilektika dikalangan fenomena mikro-makro (Ritzer, 2004).
Sumber: Ritzer,
George. 2012. Teori Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
0 comments:
Post a Comment