Counter

Flag Counter

Monday, February 24, 2014

TEORI PILIHAN RASIONAL (James S. Coleman)



TEORI PILIHAN RASIONAL (James S. Coleman)
                                                                           Oleh: Tatang Agus Bahri                
Teori pilihan rasional merupakan teori panas di dalam kajian sosiologi kontemporer. Teori ini merupakan usaha dari salah satu tokoh yaitu James S, Coleman (Ritzer, 2012). Coleman membuat sebuah jurnal “Rationality and Society” yang dibaktikan untuk penyemaian karya dari suatu perspektif pilihan rasoinal. Karena alasan lainnya Coleman telah menerditkan buku yang sangat berpengaruh “Foundation of Social Theory” yang didasarkan pada perspektif trsebut (Coleman, 1990). Coleman beranggapan bahwa untuk melihat problem makro maka kita harus mengkaji lebih dulu problem mikro, karena problem mikro lah yang mengawali kajian kita agar sampai pada problem makro. Karena fokusnya pada individu, Coleman adalah seorang individualis metodis yang sambil fokus pada faktor-faktor internal pada fenomena level mikro.
Orientasi besarnya pilihan rasional Coleman memiliki ide dasar bahwa “orang-orang bertindak secara sengaja kearah suatu tujuan, dengan tujuan itu dibentuk oleh nilai-nilai atau pilihan-pilihan” (Coleman, 1990b: 13). Para aktor akan melakukan tindakan-tindakan dalam rangka memaksimalkan manfaat, keuntungan serta pemuasan pada kebutuhan-kebutuhan mereka. Oleh karena itu ada dua unsur yang harus ada dalam teori ini yaitu aktor dan sumber daya. Tentu sumber daya yang dimaksud dapat dikontrol oleh sang aktor. Coleman memerinci bagaimana interaksi mereka mendorong pada level sistem, ini tentu akan menghubungkan isu mikro-makro. (Ritzer, 2012).
Beberapa contoh kasus yang digunakan oleh Coleman untuk menperjelas bagaimana teori pilihan rasoinal. Pertama adalah perilaku kolektif, perilaku kolektif adalah isu makro yang dapat dilihat dari sisi mikro individu pelakunya. Munculnya perilaku kolektif karena aktor menilai perlu menyandarkan kepentingan atau tujuannya kepada individu lain agar mendapat keuntungan yang maksimal tanpa harus malakukan usaha yang besar. Kedua adalah norma-norma, norma dalam kelompok sosial adalah sebuah upaya yang dilakukan oleh aktor agar individu lain mengontrol kendalai dari aktor agar efektifitas menjadi meningkat dan memunculkan konsensus yang mencegah ketidak seimbangan. Ketiga adalah aktor korporat, munculnya seorang aktor korporat adalah upaya dari kelompok sosial untuk mendorong sang aktor secara bersama-sama. Ketika aktor berkompetisi dalam pemilihan maka proses pemumutan suara individu-individu adalah isu mikro menuju makro.
Penekanan Coleman pada pandangan bahwa individu adalah homo sociologicus mendorong persfektif pilihan rasional pada proses sosialisasi yang akrab diantara individu dan masyarakat. Kontrasnya homo ekonomicus dalam pandangan Coleman harus diperjelas. Ini semua upaya Coleman untuk menyerang teori sosial tradisional yang hanya melantunkan mantra-mantra yang sudah tidak relefan dalam perjalanan perubahan masyarakat saat ini (Ritzer, 2012).
 Ada tiga kritikan yang muncul dari teori Coleman ini. Pertama, Ia terlalu berlebihan memberi perhatian pada hubungan masalah mikro-makro dan sedikit mengabaikan hubungan yang lain. Kedua, Ia mengabaikan hubungan makro-makro. Ketiga, hubungan sebab akibatnya hanya menuju pada satu arah, dengan kata lain dia mengabaikan dilektika dikalangan fenomena mikro-makro (Ritzer, 2004).
Sumber: Ritzer, George. 2012. Teori Sosiologi. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

0 comments:

Post a Comment

 
Design by fthemes
Bloggerized by Seo Lanka and Blogger Template